BLOOD OF OLYMPUS REVIEW : BADAI ATAU API?

 

Judul Buku      : Heroes of Olympus ; Blood of Olympus

Pengarang       : Rick Riordan

Penerbit           : Penguin (Amerika)

Tebal Buku      : 982 halaman (versi Inggris)

Harga Buku     : $9.99

Rick Riordan ialah seorang penulis asal Texas. Awalnya ia berprofesi sebagai guru SMP hingga kemudian ia mulai menulis novel di waktu senggangnya dan kini ia sudah menjadi penulis sepanjang waktu. Novel-novel Rick umumnya bergenre fantasi mitologi dan petualangan. Seri-seri novel ciptaannya yang terkenal seperti, Percy Jackson dan Heroes of Olympus (Pahlawan Olympus) sudah berkali-kali menyandang tulisan “Best-Seller” di halaman depannya. Novel-novel itu bercerita tentang petualangan demigod (separuh manusia, separuh dewa) dalam dunia mitologi Yunani dan Romawi, adapun novel Rick yang lainnya, the Kane Chronicles, bercerita tentang petualangan penyihir dalam dunia mitologi Mesir.

Rangkaian seri Heroes of Olympus sebenarnya merupakan kelanjutan dari seri Percy Jackson dan dewa-dewi Olympia. Seri terakhir dari Heroes of Olympus, Blood of Olympus (Darah Bangsa Olympus)  baru saja terbit 7 Oktober lalu dan meski novel tersebut baru saja terbit, pada keesokan harinya sudah banyak penggemar yang sudah menyelesaikan membaca novel itu. Sama seperti seri novel Rick Riordan yang lain, novel ini penuh dengan humor, namun tidak banyak basa-basi ; langsung menuju masalah yang penyelesaiannya tidak mudah ditebak. Banyak sekali teka-teki yang dapat membuatmu penasaran hingga tak ingin berhenti membaca sebelum menyelesaikannya. Rick berhasil membuat pembaca penasaran dengan caranya membuka dan menutup setiap bab dalam novelnya. Rick tak bersusah-susah membuka novelnya dengan sesuatu yang menyenangkan. Ia langsung memperkenalkan masalah, menjalankan ceritanya dan mengakhirinya dengan memperkenalkan masalah baru. Dan karena itulah pembacanya tak pernah merasa bosan membaca novelnya.

Blood of Olympus sendiri dibuka dengan petualangan Jason, Piper dan Annabeth saat Argo II baru saja tiba di Yunani. Argo II berlabuh di Teluk Afalas, sementara tim Jason, yang diberi penyamaran dengan sihir Hazel, mendaki lereng menuju Ithaca. Dalam petualangan ini Jason diberi ujian berat. Mereka bertemu dengan banyak sekali hantu pendukung Gaea di reruntuhan Ithaca dan Jasonlah yang harus bernegosiasi dengan pemimpin para hantu itu, padahal ia sama sekali tidak pandai bicara. Namun, yang terberat adalah ketika hantu ibunya, Beryl Grace muncul mengulang kembali ingatan masa kecil Jason dan ia diharuskan memilih untuk kembali ke pelukan ibunya atau meneruskan memikul beban Olympus, yang berarti ia juga harus memusnahkan semua hantu di Ithaca, termasuk hantu ibunya.

Selanjutnya, mereka diharuskan untuk mengatasi Nike atau Victoria, dewi kemenangan. Dewi kemenangan yang haus akan kompetisi dengan satu orang pemenang yang akan diberi mahkota daun dafnah, sementara pecundang lain tewas. Kru Argo II memutuskan untuk mengirim Percy, Leo, Hazel dan Frank, demigod yang memiliki potensi untuk saling membunuh paling kecil dan mewakili Romawi dan Yunani. Pada akhirnya mereka terjebak dalam kompetisi yang diinginkan Nike, tim Yunani melawan tim Romawi. Namun, dengan taktik dan kemampuan spesial yang dimiliki keempat demigod mereka berhasil mencegah membunuh satu sama lain.

Sementara itu, di satu sisi ada Nico, Reyna dan Pelatih Hedge yang dipercaya untuk mengembalikan Athena Parthenos ke Perkemahan-Blasteran, sebagai upaya damai. Nico membawa mereka semua dengan Perjalanan-Bayangan yang sangat menguras energinya dan bisa berakibat sangat fatal pada dirinya. Tiap kali Nico melakukan Perjalanan-Bayangan ia butuh waktu seharian untuk mengembalikan energinya, bahkan dengan energi pinjaman dari Reyna sekali pun dan tak hanya itu, mereka juga harus tetap waspada dengan adanya pemburu utusan Gaea yang mengejar mereka. Seiring dengan bertambahnya perjalanan-bayangan yang mereka lakukan, Nico menjadi semakin lemah dan ia lebih dari sekedar sakit, namun hubungannya dengan Reyna menjadi dekat. Akhirnya, Nico bisa menjadi terbuka pada seseorang. Di seri ini juga diceritakan masa lalu Reyna saat ia dan Hylla masih tinggal bersama ayah mereka di Puerto Rico. Dibantu dengan Pemburu Artemis dan Kaum Amazon, tim pengantar Athena Parthenos dapat menghindari pemburu utusan Gaea yang mengejar mereka, meski mereka semua harus membayar mahal untuk keselamatan yang bersifat sementara itu.

Perjalanan yang menunggu Argo II di depan pun tidak menjadi lebih mudah, mereka harus mencari semua komposisi untuk membuat the physician’s cure, yang dapat mencurangi kematian dan benar-benar tidak mudah didapatkan. Ketika akhirnya mereka mendapatkan the physician’s cure, itu berarti sudah waktunya mereka menuju Acropolis, pusat peradaban di Athena untuk membuktikan sisa bait dari ramalan :

“... Karena badai atau api, dunia akan terjungkal.

Sumpah yang ditepati hingga tarikan napas penghabisan,

Dan musuh panggul senjata menuju Pintu Ajal.”

Darah Olympus jatuh di Acropolis, tujuh demigod bersama dewa-dewi melawan pendukung Gaea di Acropolis, namun pertempuran finalnya hanya bisa dilakukan oleh demigod. Sementara itu, pertempuran pun terjadi di Bukit Blasteran. Saat tujuh demigod tiba disana mereka dihadapkan pada Gaea yang sudah terbangun, hanya saja wujudnya tidak bisa muncul secara sempurna karena pengaruh dari sihir Athena Parthenos. “..Karena badai atau api, dunia akan terjungkal”.

Epik yang menegangkan ini memiliki rangkaian masalah yang saling terajut dengan penyelesaian yang mengalir, alurnya begitu terikat hingga membuatmu tak ingin melewatkan setiap bagiannya, tokoh yang kuat serta kisah peradaban Romawi-Yunani yang menakjubkan membuat novel ini sulit dilewati begitu saja, apalagi bagi yang sudah membaca prekuelnya dan menunggu-menunggu novel ini rilis. Tapi, ternyata Rick memberikan kejutan lain, di halaman terakhir tertulis informasi mengenai sekuel Percy Jackson yang berjudul Percy Jackson and the Greek Gods dan Magnus Chase and the Gods of Asgards : the Sword of Summer yang akan terbit musim gugur tahun depan.