Peeta
Mellark ialah
seorang anak tukang roti dari Distrik 12 yang menjadi salah satu tokoh utama
dalam Trilogi Hunger Games. Ia adalah pribadi yang penuh kasih sayang dan
pandai berkata-kata. Ia sudah jatuh cinta pada Katniss Everdeen sejak usia 5
tahun, namun ia tak pernah mengakui perasaannya hingga ia menjadi peserta
Hunger Games ke 74 bersama Katniss. Peeta dan Katniss memainkan peran romantis
dalam arena untuk mengumpulkan sponsor dan berusaha menjadi pemenang dengan
mengakali juri. Hatinya terluka saat ia mengetahui Katniss tidak sepenuh hati
dalam beromansa dengannya karena ia memang benar-benar mencintai Katniss,
meskipun selanjutnya ia dan Katniss menjadi teman, namun ia tetap dipaksa untuk
pura-pura melakukan adegan romansa agar mendamaikan negara dan mencegah
tumbangnya Capitol selama tur Kemenangan Hunger Games 74 dan 75.
Diakhir Hunger Games ke 75, Peeta diculik dan dicuci otak agar memercayai bahwa Katniss adalah mutan yang jahat. Namun, pada akhirnya Peeta kembali merasakan cintanya pada Katniss di akhir perang, bahkan Katniss pun menyadari bahwa ia juga jatuh cinta pada Peeta dan di tahun-tahun berikutnya mereka memiliki dua anak (namun, belum jelas apakah mereka menikah atau tidak).
Diakhir Hunger Games ke 75, Peeta diculik dan dicuci otak agar memercayai bahwa Katniss adalah mutan yang jahat. Namun, pada akhirnya Peeta kembali merasakan cintanya pada Katniss di akhir perang, bahkan Katniss pun menyadari bahwa ia juga jatuh cinta pada Peeta dan di tahun-tahun berikutnya mereka memiliki dua anak (namun, belum jelas apakah mereka menikah atau tidak).
Meskipun Peeta tumbuh besar di
daerah saudagar Distrik 12, masa kecil Peeta tidak begitu menyenangkan karena
kehidupan keluarganya sulit. Ayah Peeta adalah orang yang baik, tapi Ibunya
sering memukul anak-anaknya jika mereka melakukan kesalahan (misalnya saat Ibu
Peeta memukulnya dengan penggiling adonan karena menggosongkan roti)
Sejak usia 5 Peeta sudah naksir
berat pada Katniss Everdeen. Di hari pertama sekolah, Ayah Peeta menunjuk
Katniss dan mengatakan bahwa dulu, Ayah Peeta ingin menikahi Ibu Katniss, namun
tidak jadi karena Ibu Katniss menikahi seorang penambang batu bara. Peeta kecil
bingung kenapa seseorang memilih untuk menikah dengan seorang penambang batu
bara dibanding dengan pembuat roti, tapi kemudian Ayahnya bercerita bahwa
setiap kali Ayah Katniss bernyanyi, burung-burung terdiam untuk mendengarkan.
Selanjutnya, saat Katniss bernyanyi di kelas musik, Peeta menyadari kalau ia
jatuh cinta pada Katniss karena ketika gadis itu bernyanyi, burung-burung juga
terdiam mendengarkan. Peeta mengatakan ia sering memerhatikan Katniss, namun
keduanya tak pernah bicara sampai menjadi peserta Hunger Games.
Peeta
digambarkan memiliki “Rambut pirang keabuan yang bergelombang di keningnya”
dengan “Mata berwarna biru, kulit pucat dengan tumbuh gempal dan tinggi
seukuran rata-rata.” (Namun, dalam film matanya berwarnya cokelat terang). Dan
dalam seri Catching Fire, rambutnya terlihat lebih cokelat akibat luka infeksi
yang didapatnya dari Cati dan menderita selama Hunger Games ke 74, kaki kiri
Peeta pun diamputasi sampai paha dan diganti dengan kaki tiruan (Namun, hal ini
tidak ditampilkan dalam film). Peeta dikategorikan “tampan” oleh Haymitch,
pelatihnya, dan Caesar Flickerman, pembawa acara Hunger Games.
Pernah
beberapa kali, Katniss mengatakan bahwa rambut Peeta itu ikal. Meskipun, ia
tinggal di Distrik 12, Peeta memiliki bentuk tubuh yang bagus dan sehat
dibanding warga lain, khususnya warga yang tinggal di Seam, karena keluarganya
adalah pemilik toko roti yang menjamin ia mendapat makanan cukup.
Dalam Mockingjay, setelah ia diculik
Capitol, Katniss menjelaskan bahwa kondisi mental dan fisik Peeta perlahan
memburuk akibat interogasi dan penyiksaan yang menimpanya.
Peeta adalah pribadi yang
menyenangkan. Ia berani (dengan mengumumkan bahwa ia telah jatuh cinta pada
Katniss ke sepenjuru negeri), pintar (memikirkan cara untuk mengelabui Hunger
Games) dan rela berkorban untuk menjaga Katniss agar tetap hidup. Padahal,
dalam buku pertama Peeta mengatakan kalau ia tidak yakin, ia bisa menang. Peeta
adalah seorang pembicara yang baik dan berani, ia juga mencintai dan peduli
pada orang-orang di sekelilingnya dan benci membunuh kecuali pemburunya
membahayakan hidupnya dan Katniss. Ia adalah orang yang peduli sesama (ia rela
mengorbankan hidupnya demi Katniss), ia juga memiliki selera humor yang baik
bahkan pada saat-saat yang sulit dan ia selalu tahu bagaimana cara membuat
seseorang merasa baikan. Peeta dipercaya untuk menyusun strategi bersama
Haymitch, sementara Katniss sebaliknya, ia tak dipercaya Haymitch dan semua
strategi serta rencana disembunyikan darinya.
Dalam seri
Catching Fire, Finnick Odair mengatakan bahwa Peeta adalah satu-satunya orang
yang pantas selamat di arena.
Warna
favorit Peeta adalah oranye senja. Katniss pun ememrhatikan kalau Peeta selalu
mengikat tali sepatunya dua kali, tidur dengan jendela terbuka dan tak pernah minum
teh dengan gula.
Peeta
digambarkan sebagai pribadi yang manis, lembut, kuat dan kokoh oleh Katniss, ia
mengatakan Peeta itu seperti “Dandelion di musim semi”. Peeta sering membuat
lelucon dan komentar manis. Ketika ia diculik,
ia menjadi lepas kontrol, ia menunjukkan kecenderungan untuk membunuh
dan bunuh diri. Namun, pada akhirnya memori palsu yang dipasang saat ia diculik
dapat hilang dengan kemampuan dirinya sendiri.
Bakat utama
Peeta adalah memanggang, melukis, berbicara, kamuflase dan kekuatan fisik.
Bakat seninya berkembang dari hari-harinya memanggang dan menghias kue di toko
roti orang tuanya. Tubuhnya yang besar pun membantunya dalam pertarungan tangan
kosong atau gulat, ia pun pernah menjadi juara kedua dalam Lomba Gulat Distrik
12. Dalam Hunger Games, ia biasa membawa tombak, pedang atau pisau, namun ia
jarang menggunakannya dalam pertarungan karena ia bukanlah tipikal orang yang
suka kekerasan dan tidak ingin membunuh bila itu bisa mencegah. Peserta Karir
mengatakan bahwa Peeta mahir dengan pisau. Peeta juga memiliki tenaga yang kuat
karena bekerja di toko roti, Katniss mengatakan bahwa ia pernah melihat Peeta
memanggul karung tepung yang beratnya lebih dari seratus pon. Dalam Catching
Fire juga terlihat bahwa Peeta memiliki bakat melukis, yang ia peragakan dalam
Tes Bakat, Collins menuliskan bahwa gambar Peeta yang pertama adalah gambaran
dari Hunger games dan kedua gambar dari jasad Rue yang sudah dihias oleh
Katniss. Peeta juga memiliki bakat untuk berbicara di depan umum, ia selalu
dapat memilih kata yang tepat untuk menarik minat penonton. Bahkan, Katniss
mengatakan Peeta dapat mengubah kesakitannya menjadi kata-kata dan membuat
orang lain tergerak membantunya.”
Dengan bakat
berbicaranya itu, Katniss berpikir bahwa Peeta lah yang seharusnya memimpin
pemberontakan.
Dalam Hunger
Games ke 74, ketika Peeta direkrut kelompok Peserta Karir, ia menemukan peserta
dari Distrik 8 dan membunuhnya. Pada saat itu terjadi, Para Peserta Karir tidak
mendengar suara meriam pertanda kematian, mereka sempat berdebat hingga
akhirnya Peeta memutuskan untuk mengecek korbannya. Ketika ia kembali bersama Peserta Karir,
mereka bertanya kepadanya dan saat ia mengatakan “Sekarang, dia−” dan kemudia
suara meriam terdengar. Lalu saat ia bekerja sama dengan Katniss, ia secara
tidak sengaja membunuh Muka Rubah dengan beri nightlock yang ia kumpulkan karena mengira itu bisa dimakan. Ia
juga berkata saat sesi wawancara dengan Flickerman bahwa ia membunuh Brutus
dalam Quarter Quell, setelah mengetahui kalau Brutus membunuh Chaff. Selama
pertarungan Capitol, kemarahan yang sering timbul akibat pikirannya yang diatur
selama penculikan menguasai dirinya dan secara tidak sengaja ia membunuh
Mitchell dengan menendangnya ke dalam jaring kabel.
Trivia
- Dalam Paduan Peserta, Peeta dituliskan memiliki tiga senjata, lebih banyak dibanding 24 peserta lainnya
- Katniss dan Peeta adalah satu-satunya pemenang yang mengikuti Hunger Games dua kali berturut-turut.
- Dia adalah satu-satunya suka-relawan lelaki dari Distrik 12
- Ia adalah suka-relawan kedua di Distriknya, yang pertama ialah Katniss Everdeen.
- Ketika nilai pelatihan diumumkan, Peeta dan Katniss adalah satu-satunya peserta yang disebutkan dengan nama lengkapnya.
- Peeta dalam bahasa Yunani (πίτα=peeta) berarti pai.
seru banget bacanya kak
BalasHapuspt. sumber alfaria trijaya, tbk
Saya kecewa dan hancur hati apabila suami saya meminta cerai. Kemudian saya menghubungi Dr DAWN, selepas saya melihat banyak kesaksian tentang bagaimana Dr DAWN membantu ramai orang memulihkan keamanan dalam perkahwinan dan hubungan mereka,
BalasHapusSaya juga melihat bagaimana dia merawat penyakit yang berbeza dan membantu beberapa orang untuk merawat kemandulan, dan saya memutuskan untuk menghubunginya untuk mendapatkan bantuan,
Dia berjanji untuk membantu apabila selepas saya menjelaskan segala-galanya kepadanya, saya menyediakan semua yang dia minta dan dia melakukan kerja dia, kini suami saya sangat menyayangi saya dan dia melayan saya dengan Care. Rumah saya begitu damai dan penuh dengan kebahagiaan, terima kasih kepada Dr DAWN,
Hubungi dia jika anda sedang menghadapi sebarang masalah. WhatsApp dia: +2349046229159
E-mel: dawnacuna314@gmail.com